03 August 2008

PERJALANAN DI KOTA SENI DAN SEJARAH, RENNES

Rennes adalah sebuah kota yang terletak di sebelah barat Prancis. Rennes menjadi ibukota dari region Bretagne sekaligus departement Ille et Vilaine. Dengan kereta api TGV dari Paris, maka hanya membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai di kota ini. Cara lain untuk mencapai kota ini adalah dengan pesawat udara. Dan bila memakai mobil, maka jalan tol di seluruh region Bretagne tidak dikenakan restribusi alias gratis.

Biasanya Rennes sering digunakan oleh para wisatawan yang datang dari Paris sebagai tempat transit untuk mengunjungi 2 objek wisata cukup terkenal yaitu Saint Malo dan Mont Saint Michel. Walaupun demikian kota Rennes juga mempunyai tempat-tempat yang unik untuk dikunjungi.

Penduduk region Bretagne dipanggil dengan orang Breton. Mereka mempunyai bahasa sendiri dengan nama yang sama. Sesekali bahasa ini dipergunakan pada acara televisi lokal. Tulisan bahasa breton memakai abjad latin. Sedangkan penduduk kota Rennes sendiri disebut Rennais.

Lautan-lautan besar yang ada di sekitar region Bretagne sangat berpengaruh pada iklim kota Rennes. Di utara terdapat selat Inggris dan di baratnya terdapat samudera Atlantik. Akibatnya pada musim panas suhu tidak begitu panas karena angin dari kedua laut sering membawa hujan dan pada musim dingin, salju juga jarang turun.

RUMAH KAYU

Rumah-rumah masa lalu penduduk region bretagne termasuk kota Rennes disebut rumah Breton berbahan baku kayu. Saat ini, di bagian yang termasuk kota tua Rennes, rumah kayu tersebut banyak difungsikan sebagai kafe maupun toko. Untuk melihat rumah-rumah kayu tersebut Places des Lices adalah tempat yang tepat. Tempat ini adalah salah pusat keramaian kota Rennes dan menjadi pasar yang unik pada sabtu pagi. Jalan-jalan menuju tempat ini juga didominasi oleh rumah kayu.

Kebakaran bulan Desember 1720, memusnahkan sebagian besar rumah kayu kota Rennes. Oleh JA Gabriel kepala arsitek pembangunan kota Rennes yang juga kepala arsitek Louise XV, bahan rumah dari kayu diganti dengan batu. Sehingga saat ini, di bagian kota tua Rennes, banyak rumah kayu yang berdampingan dengan rumah batu abad 18.


BANGUNAN BATU, LAPANGAN dan TAMAN

Di tengah kota Rennes, terdapat sebuh kanal atau saluran yang berfungsi dalam pengaturan air. Sehingga secara umum pusat kota terbagi menjadi dua yaitu bagian utara dan selatan. Bagian kanal di pusat kota tidak dilalui oleh kapal, namun yang agak sedikit keluar pusat kota kapal-kapal pesiar kecil masih sering lewat dan berlabuh di kanal tersebut.

Baik bagian selatan maupun utara pusat kota, masing-masing mempunyai bangunan berbahan batu dan punya sejarah tersendiri. Jika kita mulai dari perjalanan dari Places de Lices yang didominasi bangunan kayu dan terletak di bagian utara kanal maka di dekatnya terdapat Porte Mordelais (porte = pintu gerbang). Letaknya di dalam lorong yang tersembunyi di belakang beberapa bangunan yang lebih baru dan moderen. Porte Mordelais dibangun sekitar tahun 1440 dan dahulu kalanya adalah pintu masuk utama kota. Pada saat ini kesan kurang terawat terlihat di bangunan ini tetapi dengan susunan batu-batu yang sangat padu membuat kesan kekokohan bangunan ini sebagai pintu gerbang kota masa lalu masih nampak. Ditambah lagi dengan adanya rantai di kiri-kanan pintu yang dulunya dapat membuat pintu naik-turun sehingga bisa berfungsi juga sebagai jembatan membuat kita merasa seperti berada di abad pertengahan.

Di ujung lain lorong porte Mordelais terdapat katedral St. Pierre. Katedral ini dibangun sekitar tahun 1700 dengan gaya ghotic. Warna dindingnya abu-abu dan mempunyai 2 menara berbentuk segi enam. Hanya waktu-waktu tertentu katedral ini dapat dimasuki yaitu pada jam 9.30 sampai dengan jam 12.00 dan jam 15.00 sampai dengan 18.00. Katedral ini ditutup pada hari minggu setelah tengah hari serta pada hari senin di bulan Juli-Agustus. Dari Place des Lices, menara bangunan ini sangat terlihat jelas. Bila mengambil foto pada saat kegiatan pasaran hari sabtu di Places de Lices dan berlatar belakang katedral St. Pierre akan merupakan sebuah kenangan yang unik dari Rennes.

Tidak jauh dari katedral ini terdapat Basilic St. Sauver. Dibangun pada abad 18 dengan style roman. Karena dekatnya dua bangunan ini, jika tidak cermat maka terasa antara bangunan katedral dan basilic adalah dua bangunan yang menyatu. Pada kenyataannya, 2 bangunan ini terpisah oleh sebuah lorong. Diantara lorong-lorong katedral St. Pierre dan basilic St. Sauver masih banyak terdapat rumah-rumah breton dari kayu baik sebagai tempat tinggal maupun kafe dan toko. Lorongnya sendiri dibangun dari batu-batu paving masa lalu.

Dari basilic St. Sauver sangat mudah mencapai kantor pariwisata kota Rennes. Kantor ini menempati salah satu ruangan bangunan tua dengan gaya renaissance yang dahulunya adalah sebuah Chapel dan dibangun abad ke 15. Letaknya juga sedikit tersembunyi dari jalan utama pusat kota Rennes. Di dalamnya dengan mudah kita mendapatkan segala informasi pariwisata berupa brosur-brosur maupun acara-acara budaya.

Masih terletak di bagian utara kanal Rennes, terdapatlah tempat lain yang menjadi pusat keramaian kota Rennes yaitu Place de la Maire. Lapangan ini dibentuk dari batu faving. Dengan berpatokan dengan mata angin maka di sisi barat lapangan ini ada Gedung Opera kota Rennes yang dibangun tahun 1890. Di sebelah timur ada gedung Hotel de Ville yang berfungsi sebagai kantor pemerintah kota. Di utara dan selatannya adalah toko-toko yang menempati gedung-gedung tua. Sekitar 30 meter ke arah barat dari Place de la Marie terdapat sebuah lapangan yang lebih kecil yang disebut Place de Parlement de Bretagne dan sering juga menjadi tempat berkumpulnya orang-orang. Krikil-krikil kecil menjadi alas di lapangan yang dibangun sekitar tahun 1600 ini. Di beberapa bagian lapangan ini dibuat taman bunga kecil. Tepat di utara lapangan ini ada Gedung Parlement de Bretagne.

Bangunan lain yang unik adalah Gereja St. Aubin yang terletak di place Saint Anne. dengan style gothic. Di di atas pintu-pintu utamanya, relief-relief terlihat sangat jelas. Gereja ini bisa dimasuki setiap saat dan disekitarnya banyak terdapat rumah kayu breton. Bagi peminat arsitektur ada baiknya perjalanan dilanjutkan ke gedung lama Teater Rennes. Bangunannya bergaya renaissance dan bentuknya mirip gereja. Sampai saat ini gedung ini masih dipakai sebagai tempat pertunjukan.

Agar kunjungan menjadi lebih bervariasi maka dari gereja St. Aubin, perjalanan bisa dilanjutkan ke Jardin Thabor (jardin=kebun). Jardin Thabor ini merupakan kebun Botani kota Rennes. Untuk menuju jardin Thabor, ada baiknya melewati rue (jalan) Saint Melanie karena dari jalan ini akan terlihat kubah gereja Notre Dame berwarna hijau yang cukup unik dengan jelas. Tetapi jika dari dekat, gereja ini terlihat kurang terawat dibandingkan dengan gereja kota Rennes lainnya. Tepat di sebelah gereja inilah pintu masuk ke jardin Thabor.

Bermacam bunga dan tumbuhan menjadi koleksi kebun Thabor. ini. Tamannya disusun secara bertingkat mengikuti kontur bumi. Di dalamnya juga ada kandang burung hias, tempat bermain anak-anak dan beberapa patung karya pematung Prancis termasuk juga taman mawar. Di taman utamanya memadukan pondok kecil, air mancur, beberapa patung dan sebuah bangunan bergaya renaisance.

Menurut keterangan kantor pariwisata kota Jardin Thabor merupakan kebun publik terindah di Prancis. Pada bulan juni, bunga-bunga mawar akan berbunga. Di musim panas, di taman utama bunga-bunga warna-warni ditanam dengan kombinasi yang indah dan dibentuk dengan sedemikian rupa. Pada bulan Agustus sampai September maka giliran koleksi bunga dahlia yang mendominasi. Di musim gugur, hamparan bunga krisan ditanam mirip permadani. Dan di musim dingin sampai awal musim semi, giliran bunga camelia dan tanaman-tanaman bianual yang mendominasi taman utama. Untuk tanaman tahunannya, di jardin Thabor ini ditanam pohon oak dan berjenis-jenis pinus.

Keluar dari Jardin Thabor, kita dapat melanjutkan ke arah selatan kota. Sebelum kita menjumpai kanal kota Rennes, maka kita akan menemukan Palais Saint Geogre (Palais=istana). Dibangun pada abad 17. Pada siang hari terutama musim panas tamannya terlihat sangat bagus dengan warna-warni bunganya yang benar-benar kelihatan ngejreng. Dan pada malam hari, bangunan ini akan dihiasi lampu warna-warni. Sekarang ini bagian belakang gedungnya dipakai sebagai salah satu markas Pompier (pemadam kebakaran) kota Rennes.

Sebelum melangkah kita ke bagian selatan kanal jangan lewatkan untuk mengunjungi gereja Saint Germain. Pembangunannya dimulai tahun 1450 dan berlangsung selama satu abad dengan gaya Gothic. Bila gereja lain dindingnya terlihat seperti dilapisi semen, dinding gereja ini terlihat terbuat dari susunan bongkahan-bongkahan batu berbentuk persegi.

Lebih kurang 40 meter di depan pintu utama gereja Saint Germain, sudah terdapat kanal kota Rennes. Dengan menyebrangi kanal ini maka sampailah kita di bagian selatan pusat kota. Bila tertarik dengan benda-benda bersejarah maka Musée de Bretagne (Museum Bretagne) yang terletak di jalan utama kota Rennes adalah pilihan yang utama. Di dalamnya tersimpang segala macam hal yang ada sangkut pautnya dengan Rennes dan region Bretagne. Menurut informasi kantor pariwisata kota Rennes, museum ini dipindahkan ke tempat lain yang disebut Les Champs Libres dan dibuka pada akhir tahun 2005. Tetapi untuk mendapat sedikit gambaran tentang beberapa arsitektur kota kota Rennes, dapat juga kita lakukan dengan pergi ke salah satu ruangan di kantor pariwisata yang disebut ruangan Saint-Yves yang melakukan permanen dengan tema “ Ville d’art et d’histoire“ (Kota Seni dan Sejarah).

Bila kita berjalan agak ke belakang sedikit dari museum bretagne maka akan kita temukan gereja Touissaints. Gereja ini bergaya roman yang didirikan tahun 1624-1651. Dan gedung yang cukup megah yang berada di selatan kanal adalah Palais du Commerce (palais=istana, commerce=perdagangan). Gedung ini dibangun tahun 1886. Merupakan gedung penting bagi kota Rennes karena di sekelilingnya merupakan salah satu tempat perhentian bus kota Rennes. Bagian yang berada atas tanah dipakai sebagai kantor pos, kantor telekomunikasi dan restoran. Sedangkan di bawah tanahnya dipakai sebagai perhentian metro.

Dengan semua bangunan yang berarsitektur unik (médiéval, classique) baik yang berasal dari kayu dan batu, membuat kota Rennes mempunyai reputasi sebagai Ville d’art et d’histoire (Kota Seni dan Sejarah).


TOUR di HOTEL de VILLE dan PARLEMENT de BRETAGNE

Kunjungan ke kota Rennes dapat dilakukan kapan saja atau tidak mengenal musim tertentu. Tetapi jika berkunjung ke Rennes pada musim panas, jangan lupakan untuk mengikuti tour gratis ke dalam Hotel de Ville. Pengumuman tour ada di kantor pariwisata kota atau di beberapa papan pengumuman publik. Hotel de Ville setiap harinya dipakai untuk aktifitas pemerintahan. Gedung ini dibuka untuk kunjungan hanya pada musim panas antara 15 Juli sampai 15 Agustus karena pada saat itu adalah saat libur bagi sebagian besar karyawan hotel de ville.

Biasanya peserta tour akan dikumpulkan di depan pintu selatan gedung ini. Acara tour dimulai dengan penjelasan tentang Hotel de Ville, sedikit sejarah Rennes dan Bretagne lebih kurang 15 sampai 20 menit. Dalam memberikan informasi, guide membawa serta beberapa peta, foto-foto masa lalu untuk perbandingan sampai potongan artikel koran. Di bagian pertama guide akan menjelaskan bagaimana JA Gabriel (kepala arsitek pembangunan kota Rennes yang juga kepala arsitek Louise XV) mengganti bahan baku rumah kota Rennes dari kayu menjadi batu setelah kebakaran bulan Desember 1720 yang mengahancurkan sebagian besar rumah kayu tersebut.

Si guide juga akan bercerita tentang masalah banjir dan pembuatan kanal pusat kota Rennes sehingga membagi pusat kota Rennes menjadi utara dan selatan. Tragedi banjir yang sering melanda bagian selatan pusat kota menjadi ide arsitek kota Rennes untuk membangun kanal yang berfungsi mengatur debit air agar tidak membanjiri daerah penduduk pusat kota.

JA Gabriel mengepalai pembangunan Hotel de Ville pada tahun 1734-1762. Bentuk bangunannya adalah simetri dari dua gedung dengan menara berlonceng dan jam untuk sambungan tengahnya. Jam ini berbunyi tiap 1 jam sekali. Di bagian tengah ada terdapat cekungan yang dulunya ditempatkan patung. Karena sudah beberapa kali patung tersebut diledakkan oleh orang yang tidak dikenal, sekarang bagian tengah hanya diisi oleh bendera region Bretagne. Dan di depan Hotel de Ville juga dibangun gedung Opera dengan style Neo Palladian.

Setelah bercerita panjang lebar, guide akan mengajak masuk ke dalam Hotel de Ville melalui pintu utara. Ruangan pertama yang kunjungi adalah ruangan tempat dipahatnya nama-nama pahlawan dari Rennes yang gugur dalam berbagai pertempuran baik di PDI, PD II maupun perang di daratan Afrika. Ruangannya agak lembab dan gelap.

Setelah itu peserta tour akan diajak naik ke lantai 2 untuk melihat lorong maupun aula Hotel de Ville. Style arsitektur tahun 1700 muncul di sini. Di dalam ruangan yang besar warna emas menjadi warna dominan dan dipadukan dengan warna krem. Beberapa lukisan besar juga ada di berbagai tempat, termasuk lukisan orang-orang yang berjasa membangun kota Rennes. Hiasan dinding mirip karpet/hambal digantung di beberapa tempat secara serasi. Peserta tour boleh mengambil gambar di ruangan yang difungsikan sebagai aula Hotel de Ville. Sesekali guide akan membuka tirai jendela, untuk memperlihatkan kesimetrisan antara hotel de ville dan gedung opera Rennes.

Tour akan berlangsung selama hampir satu jam. Peserta tour akan mengakhiri tournya di pintu selatan lantai dasar Hotel de Ville. Guide langsung menutup acara tour setelah seluruh peserta berada di pintu depan selatan Hotel de Ville.

Jangan lupakan pula untuk masuk ke dalam gedung Parlement de Bretagne. Gedung ini dapat dikunjungi setiap saat tetapi harus mendaftar dahulu di kantor pariwisata kota. Sedangkan di musim panas, pengunjung bisa masuk langsung ke gedung Parlemen ini. Pengunjung hanya membayar beberapa euro (3,05-6,10 €) untuk tiket masuk. Gedung parlemen Bretagne ini dibangun sekitar tahun 1618-1655. Walau gedung ini sempat terbakar tahun 1994, tetapi sebagian renovasinya sudah selesai tahun 1999. Di dalamnya di dominasi warna emas dan merah. Ada berbagai macam ruangan yang bisa dikunjungi tetapi sebagian besar bersuasana ruang persidangan. Di dinding dan langit-langit ruangan banyak lukisan-lukisan. Ada juga ruangan yang belum selesai renovasinya. Dan ruangan terakhir dari rute perjalanan adalah ruangan khusus yang menayangkan kebakaran yang terjadi tahun 1994 dan proses renovasi gedung Parlement de Bretagne.


PENGINAPAN

Untuk mendapatkannya tempat menginap selama mengunjungi Rennes tidaklah susah. Hotel berkelas bintang 4 maupun kelas-kelas di bawahnya terdapat di kota ini. Biaya menginap juga bervariasi yaitu 20-40 € untuk penginapan berkelas bintang satu sampai 116-165 € untuk kelas bintang empat. Untuk lebih jelasnya, jangan segan untuk bertanya di kantor pariwisata kota karena petugas mereka akan memberikan daftar hotel, lokasi beserta harga per kamar untuk menginap semalam.

Sebagian besar hotel kota Rennes berada di bagian selatan pusat kota Rennes dan bangunannya berasal dari batu dengan arsitektur renaissance atau moderen. Tetapi bila ingin mencoba suasana kehidupan orang Breton, beberapa rumah kayu tradisional Breton yang berbahan baku kayu dan sudah dimodifikasi yang berada di sebelah utara pusat kota juga dijadikan penginapan untuk turis, seperti hotel Des Lices yang berada di Place Lices. Keuntungan yang didapat dari hotel ini adalah pada sabtu pagi di lapangan depan hotel ini yang berbatu paving terdapat pasar pagi yang cukup unik dan pada setiap malamnya terdapat cafe dengan tenda-tendanya.


OLEH-OLEH KHAS RENNES

Untuk mendapatkan souvenir khas Rennes beberapa toko khusus yang menjual souvenir terdapat di place de parlement dan place de la mairie. souvenir yang ditawarkan ada berbagai jenis ada postcard, gantungan kunci, hiasan perak, kue-kue kering khas breton, permen sampai garam produk breton. Tetapi ciri-ciri khas utama dari souvenir Breton ini adalah pengaruh pantai dan laut yang kental seperti kaus, sweater dan jam yang mengambil motif kehidupan pelaut.

Untuk penggemar makanan jangan lupakan mencicipi crepe khas region ini. Untuk menambah suasana breton, menikmati crepe di salah satu rumah tradisional breton yang terbuat dari kayu yang seperti yang berlokasi di Place Saint Anne pantas untuk dicoba. Selain itu region Bretagne menghasilkan beberapa minuman khas seperti Bir Breton ataupun Cidre (minuman beralkohol ringan hasil fermentasi jus apel).

Selain itu pasar sabtu pagi Place Lices juga dapat dijadikan tempat berburu oleh-oleh. Di pasar ini, dijual berbagai macam sayuran, buahan, bunga, daging, fromage (keju) dan hasil laut. Banyak juga pedagang yang menjual produk rumahan yang khas dan bisa dijadikan buah tangan khas Rennes.

Dengan objek wisata yang saling berdekatan, tidak ada salahnya menjadikan Rennes untuk tempat liburan dan akhir pekan. Bervariasinya objek wisata akan menambah pengetahuan dan meninggalkan kesan mendalam di hati. (Luth)

Sumber : Diterbitkan oleh Majalah FEMINA no 48, Desember 2007
July 16, 2008 Author By Luthclose
Author: Luth Name: Luth - Email: luth.voyage@yahoo.fr

No comments:

Post a Comment